Blog Aswaja Modern : Ahlussunnah Wal Jamaah Zaman Now Kembali Kepada Quran dan Hadits
  • Home
  • Menu
  • Menu 1
  • Menu 2
  • Menu 3
Beranda » Fiqih » Sowan dan Mencium Tangan Kyai

Sowan dan Mencium Tangan Kyai

Sowan adalah tradisi santri berkunjung kepada kyai dengan harapan mendapatkan petunjuk atas sebuah permasalahan yang diajukannya, atau mengharapkan doa dari kyai atau sekedar bertatap muka silaturrhim saja. Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturhim dapat menjadikan umur dan rizqbi bertambah panjang. Sowan dapat dilakukan oleh santri secara individu atau bersama-sama. Bisanya seorang kyai akan menerima para tamu dengan lapang dada.
Bagi wali santri yang hendak menitipkan anaknya di pesantren, sowan kepada kyai sangat penting. Karena dalam kesempatan ini ia akan memasrahkan anaknya untuk dididik di pesantren oleh sang kyai. Begitu pula dengan calon santri, inilah kali pertama ia melihat wajah kyainya yang akan menjadi panutan sepanjang hidupnya.
Sowan tidak hanya dilakukan oleh santri yang masih belajar di pesantren. Banyak santri yang telah hidup bermasyarakat dan berkeluarga mengunjungi kyainya hanya sekedar ingin bersalaman semata. Atau sengaja datang membawa permasalahan yang hendak ditanyakan kepada kyai tentang berbagai masalah yang dihadapinya.
Hal ini menjadikan bahwa hubungan kyai santri tidak pernah mengenal kata putus. Kyai tetap menjadi guru dan santri tetap menjadi murid. Dalam dunia pesantren istilah alumni hanya menunjuk pada batasan waktu formal belaka, dimana seorang santri pernah belajar di sebuah pesantren tertentu. Tidak termasuk di dalamnya hubungan guru-murid. Meskipun telah manjadi alumni pesantren A, seseorang akan tetap menjadi santri atau murid Kyai A.
Di beberapa daerah tradisi sowan memiliki momentumnya ketika idul fitri tiba. Biasanya, seorang kyai sengaja mempersiapkan diri menerima banyak tamu yang sowan kepadanya. Mereka yang sowan tidaklah sebatas para santri yang pernah berguru kepadanya, namun juga masyarakat, tetangga dan bahkan para pejabat tidak pernah berguru langsung kepadanya. Mereka datang dengan harapan mendapatkan berkah dari kealiman seorang kyai. Karena barang siapa  bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti akan tertular semerbaknya bau wangi.
Pada bulan syawal seperti ini, sowan kepada kyai merupakan sesuatu yang utama bagi kalangan santri. Hampir sama pentingnya dengan mudik untuk berjumpa keuarga dan kedua orang tua. Pantas saja, karena kyai bagi santri adalah guru sekaligus berlaku sebagai orang tua. Oleh karena itu sering kali mereka yang kembali pulang dari perantauan menjadikan sowan kepada kyai sebagai alasan penting mudik di hari lebaran. Bagi santri yang telah jauh berkelana mengarungi kehidupan, kembali ke pesantren dan mencium tangan kyai merupakan ‘isi ulang energi’ recharger untuk menghadapi perjalanan hidup ke depan. Seolah setelah mencium tangan kyai dan bermuwajjahah dengannya semua permasalahan di depan pasti akan teratasi. Semua itu berlaku berkat do’a orang tua dan kyai.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Imam Nawawi sebagai mana dinukil oleh Ibn Hajar al-Asqolani dalam fathul Bari


Artinya : Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan.
Demikianlah tradisi sowan ini berlangsung hingga sekarang. Para santri meyakini benar bahwa seorang kyai yang alim dan zuhud jauh lebih dekat kepada Allah swt dibandingnkan manusia pada umumnya. Karena itulah para santri sangat mengharapkan do’a dari para kyai. Karena do’a itu niilainya lebih dari segudang harta. Inilah yang oleh orang awam banyak diisitlahkan dengan tabarrukan, mengharapkan berkah dari do’a kyai yang mustajab karena kezuhudannya, ke-wirai-annya dan kealimanyya.
Dengan demikian optimism dalam menghadapi kehidupan dengan berbagai macam permasalahnnya merupakan nilai posittif yang tersimpan di balik tradisi sowan. Sowan model inilah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw

Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).

Dari Abu Ayyub Al-Anshori r.a bahwa ada seorang berkata kepada Nabi saw., “Beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yang memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, “Ada apa dia? Ada apa dia?” Rasulullah saw. Berkata, “Apakah dia ada keperluan? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan ber-silaturahimlah.” (Bukhari).

Artinya hanya silatrrahim yang bernialai positiflah yang akan diganjar oleh Allah sebagaimana dijanjikan Rasulullah dalam kedua haditsnya. Bukan silatrrahim yang bernilai negative yaitu silaturrahim yang melanggar aturan syariat Islam.

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Blog Aswaja Modern : Ahlussunnah Wal Jamaah Zaman Now Kembali Kepada Quran dan Hadits. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Blog Aswaja Modern : Ahlussunnah Wal Jamaah Zaman Now Kembali Kepada Quran dan Hadits dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

    Blogger Templates
    Ditulis oleh Islam Blog Aswaja pada tanggal Sabtu, 26 Juli 2014
    Posting Lebih Baru
    Posting Lama
    Beranda

    Popular Posts

    • MAULID DHIYYA ULAMI(teks latin)
      Mawlid Ad Dhiya'ul Lami'  'Bismillahirahmanirr ahim  Ya rabbi shalli ‘ala Muhammad, habibikasy  sayfi’il musyaffa’  Ya rabbi sha...
    • Terjemahan kitab TANQIHUL QOUL syekh NAWAWI ALBANTANI
                                                            Muqoddimah بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله رب العالمين والعاقة للمتقين ولا عدوان إلا ...
    • TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA (Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat)
      Tag: Blog Aswaja Indonesia Wahabi Syiah Salafi Sunni Ahlussunnah Wal Jamaah Habib Palsu Asli Islam Radikal Moderat Modern Tradisional Islam ...

    Arsip Blog

    • ►  2017 (23)
      • ►  November (12)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (6)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2016 (22)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (9)
      • ►  Juli (2)
      • ►  April (1)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (87)
      • ►  Desember (2)
      • ►  November (7)
      • ►  September (7)
      • ►  Agustus (11)
      • ►  Juli (10)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (4)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (19)
    • ▼  2014 (184)
      • ►  Desember (1)
      • ►  November (2)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (1)
      • ▼  Juli (31)
        • Makanan Orang Mulia adalah Obat
        • Sepenggal Cerita NU Membela Tokoh Muhammadiyah
        • Soekarno, Vivere Pericoloso dan Shalat Jumat
        • Selamat Hari Raya Idul Fitri Zaman KH Hasyim Asy'ari
        • Hukum dan Pelaksanaan Sholat 'Id
        • Zakat Fitri bukan Zakat Fitrah
        • Sowan dan Mencium Tangan Kyai
        • Yang Gila itu Aku atau Engkau
        • Anjuran Bergembira di Hari Raya
        • Perintah, Hukum, dan Bacaan Takbir
        • Penetapan hari raya idul fitri tahun 2014
        • Rekap Awal Syawal 1435 H / 2014 M Sistem “Nautical...
        • Yuk Kita Sholawatan Bersama Habib Ubaidillah bin I...
        • Pemimpin yang Rendah Hati
        • Lebaran
        • Fungsi, Tujuan dan Hakikat Zakat
        • Tanggapan Buya Yahya Atas Pernyataan Prof. Quraish...
        • Bahtsul Masail Tentang Hukum Merokok
        • Profesor dan Serangga
        • Sholat kafarat
        • Malam lailatul qadr
        • ASMA' AHL BADR
        • Ilmu Tanpa Akhlak Membawa Kesombonan
        • Keampuhan Bambu Runcing Suwuk Kiai Subkhi
        • Ulama' Muhaddits Dari Bumi Arema
        • Aku Tidak Takut Neraka...,,,!!!
        • Menengok Gaya Kepemimpinan Sayyidina 'Umar ra.
        • Faedah Gambar Sandal Nabi Muhammad Saw
        • Ratib al-Aththas
        • Wirdul Lathif Zikir Pagi dan Petang
        • Perubahan Organ Tubuh Ketika Berpuasa
      • ►  Juni (13)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (22)
      • ►  Februari (48)
      • ►  Januari (47)
    • ►  2013 (85)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (26)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (10)
      • ►  Juli (35)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2012 (10)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2011 (20)
      • ►  Desember (2)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (7)
      • ►  April (1)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2010 (45)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (7)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2009 (34)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (5)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2008 (23)
      • ►  Desember (1)
      • ►  November (3)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (3)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (1)
    • ►  2007 (61)
      • ►  Desember (7)
      • ►  Oktober (5)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (10)
      • ►  Juli (10)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (13)
    • ►  2006 (55)
      • ►  Desember (1)
      • ►  November (3)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (17)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
    Diberdayakan oleh Blogger.
    Copyright © 2014 Blog Aswaja Modern : Ahlussunnah Wal Jamaah Zaman Now Kembali Kepada Quran dan Hadits - Powered by Blogger
    Template by Mas Sugeng - Versi Seluler